Sabtu, 19 September 2015

Assalamu'alaikum..
Ini adalah blog pertama saya, saya juga baru belajar buat blog kaya ginian (maklum nggak kekinian banget).
Ini juga cuma iseng-iseng aja sih sebenarnya.
Di blog ini saya akan  menulis tentang KEUTAMAAN MENGINFAKKAN HARTA yang saya kutip dari sebuah kitab yang dikarang oleh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a.
ok.., langsung aja ya..


KEUTAMAAN MENGINFAKKAN HARTA
  هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ
 الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُوْنَ 
وَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَ مَا أُنْزِلَ مِن قَبْلِكَ وَ بِالْآخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ  
أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ وَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ  

Di dalam kalam suci Ilahi dan di dalam sabda-sabda Rasul-Nya yang terpercaya terdapat dorongan dan keutamaan menginfakkan harta. Dorongan dan pembicaraan tentang masalah tersebut sedemikian banyaknya hingga tak terbatas. engan memperhatikan masalah tersebut, di ketahuilah bahwa harta bukan untuk di simpan, tetapi di ciptakan untuk di infakkan di jalan Allah swt.. Karena sedemikian banyaknya penjelasan tentang masalah ini, sehingga mengumpulkan sepersepuluh, bahkan seperduapuluhnya saja sulit. Sebagai contoh, sebagaimana yang biasa saya lakukan, dalam risalah ini saya akan mengemukakan beberapa ayat A-Qur'an dan hadits beserta penjelasannya.

AYAT-AYAT MENGENAI KEUTAMAAN MENGINFAKKAN HARTA DI JALAN ALLAH SWT.

Ayat ke-1
"( Kitab, ini yakni Al-qur'an) adalah petunjuk bagi orang yang takut kepada Allah. (Yaitu ) mereka yang beriman kepada yang ghaib dan menegakan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur'an) yang telah di turunkan kepadamu, dan kitab-kitab yang telah di turunkan sebelum kamu, dan mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang berada di atas jalan yang benar dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung."
(Q.S  Al-baqarah: 2-5)

Keterangan
Dalam ayat ini terdapat beberapa masalah yang perlu direnungkan:
a)   Petunjuk bagi orang yang taku kapada Allah swt. Maksudnya adalah, orang-orang yang tidak takut kepada Malik, dan tidak mengetahui penciptanya, tentu tidak akan dapat melihat jalan-jalan yang ditunjukan oleh Al-Qur'an. Jalan itu hanya dapat di lihat oleh orang yang melihat, sedangkan orang yang tidak mmiliki mata sebagai perantara utnuk melihat tentu tidak akan melihat apa-apa. Begitu juga bagi orang yang dalam hatinya tidak ada perasaan takut kepada Malik, ia tentu tidak akan menghiraukan perintah Malik. 
b)   Menegakan shalat. Maksudnya adalah, hendaknya kita mengerjakan, shalat dengan tertib, penuh perhatian, dan menjaga adab-adab dan syarat rukunnya. Adapun mengenai masalah shalat ini, perincian dan pennjelasannya sudah di bicarakan dalam risalah Fadhilah Shalat. di dalamnya di kutip perkataan Ibnu Abbas r.a.huma bahwa yang dimaksud menegakan shalat adalah mengerjakan ruku' dan sujud dengan benar, tawajjuh, dan shalat di kerjakan dengan khusyu'. Qatadah rah.a. berkata bahwa menegakan shalat adalah menjaga waktunya, berwudhu dengan sempurna, dan ruku' serta sujud dikerjakan dengan benar.
c)   Mencapai falah (keberuntungan) adalah sesuatu yang sangat tinggi. Makna falah adalah meliputi kebahagiaan dan kejayaan agama maupun dunia. Imam Raghib rah.a. menulis bahwa kejayaan dunia adalah tercapainya berbagai kebaikan sehingga menjadikan kehidupan dunia menjadi baik, yaitu berupa kekayaan dan kemuliaan. Sedangkan kejayaan ukhrawi meliputi: (1) Kekal yang tidak fana'. (2) Kekayaan yang tidak di sertai kemiskinan. (3) Kemuliaan yan didalamnya tidak ada kehinaan sedikitpun. (4) Ilmu yang tidak disertai kebodohan. 
  Lafazh falah jika diucapkan secara mutlak, maka mengandung pengertian keduanya, yakni kejayaan agama dan dunia.

Hari ini cukup sampai disini.
Insya Allah blog2 selanjutnya akan saya tulis di hari yang akan datang.
Ok..., bye...